Tari Soledo Gelangprojo Resmi diluncurkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). Tari Soledo Gelangprojo ini merupakan dari akronim Soreng merupakan tari khas Magelang, Lengger Tapeng tari khas Kabupaten kulon Progo dan Dolalak tari khas Kabupaten Purworejo. Peluncuran ini diselenggarakan di Marga Utama Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (15/8) malam.

Tarian ini melibatkan 108 penari dan 48 pengrawit (pemain gamelan) dari tiga daerah tersebut. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam sambutannya mengapresiasi diluncurkannya Tari Soledo Gelangprojo.

“Penciptaan karya seni pertunjukan yang merupakan bagian dari simbol pemersatu dan kekompakan tiga kabupaten ini sejalan dengan strategi yang saya ciptakan yaitu geber [gerak bersama], gercep [gerak cepat], dan gaspol [garap potensi] sehingga berdampak positif dalam meningkatkan atraksi dan daya tarik wisata di Destinasi Superprioritas Borobudur (Jawa Tengah, Jogjakarta dan sekitarnya) ,” katanya yang disampaikan secara virtual.

Dengan keunikan tarian ini, bisa menambah ragam atraksi dan daya tarik untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dikawasan perbukitan menoreh.

Indah Juanita, Direktur Badan Otorita Borobudur mengatakan, tujuan lahirnya kolaborasi tari ini selain untuk mempromosikan atraksi budaya yang ada di kawasan Pegunungan Menoreh, juga sebagai upaya menggeliatkan seni budaya sebagai pemersatu dan kekompakan tiga daerah di dua provinsi.

“Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan atraksi di Destinasi Superprioritas Borobudur. Sehingga nilai-nilai budaya tetap terjaga dan sebagai salah satu unsur penguatan daya tarik wisata,” katanya.

Tarian tersebut merupakan kolaborasi Tari Soreng (Kabupaten Magelang, Jawa Tengah), Lengger Tapeng (Kulonprogo, DIY), dan Dolalak (Purworejo, Jawa Tengah). Adapun nama Gelangprojo merupakan gabungan dari kata Magelang, Kulonprogo dan Purworejo.

Leave a Reply

Your email Alamat will not be published. Required fields are marked *