Semarang, 6 September 2024. Diinisiasi oleh Klub Merby, Wayang On The Street (WOTS) digelar kembali dalam serangkaian Festival Kota Lama 2024. WOTS kali ini menampilkan wayang orang kebanggaan Kota Semarang, yakni Wayang Orang Ngesti Pandowo bersama Ibu Inayah Wahid, Klub Merby, Tirang Community, Sanggar Sobokarti, serta Marching Band Gempita Nusantara SD Gj Isriati Baiturrahman 2. Berlangsung di Metro Park Kota Lama, acara dimulai tepat pukul 18.30 sesuai dengan rencana.
Dibuka dengan parade kebangsaan dengan garuda dan bendera merah putih memimpin di depan. Kemudian diikuti oleh 7 perwakilan agama dan kepercayaan yang diakui di Indonesia sebagai simbol toleransi di Kota Semarang. Parade ini dilengkapi dengan iringan musik dari Marching Band Gempita Nusantara. Parade ini dimulai dari depan Pelataran Gedung Radjawali Nusantara Indonesia (RNI) menuju Jalan Letjen Suprapto dan berakhir di Metro Park.
Setelah parade sampai di Metro Park, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama 7 agama dan kepercayaan, serta flashmob Gugur gunung bersama Klub Merby. Setelah itu, ada penghargaan untuk beberapa tokoh dari Wayang Orang Ngesti Pandowo yang sudah tindak (meninggal) dalam satu bulan terakhir. Persembahan Tari Bedayan sebagai penghormatan bagi tokoh yang telah berpulang terlebih dahulu. Tentunya diberikan penghargaan simbolis kepada keluarga beliau atas dedikasi yang telah diberikan selama ini.
Acara ini dihadiri oleh Ibu Sinta Nuriyah, Istri Alm. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan putri bungsunya Ibu Inayah Wahid yang turut menjadi pemain wayang orang dalam lakon malam ini. Turut hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Bapak Wing Wiyarso bersama rombongan, Bapak Leon dari Metro Park, Bapak Sabdo dari Sango, Perwakilan Bank Jateng dan tamu undangan lainnya. Tak hanya itu, ribuan pengunjung Kota Lama Semarang pun tak ingin melewatkan pertunjukan dengan lakon Pandawa Pitu ini.
Mengisahkan tentang Prabu Baladewa dan Prabu Kresna yang kerapkali membersamai Pandawa Lima (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa). Karena kedekatannya, mereka bermaksud untuk menyatukan kekuatan dan membentuk Pandawa Pitu. Namun hal ini justru malah membuat geger kayangan. Kunci dari penyelesaian masalah ini ada pada Bu Inayah Wahid yang berperan sebagai Dewa. Aksinya yang jenaka membuat penonton tak henti tertawa.
WOTS ini ditutup dengan pesan moril yang disampaikan oleh Bu Inayah Wahid terkait dengan situasi yang sedang berlangsung saat ini. Penghargaan kemudian diberikan kepada beliau dan beberapa tokoh yang memiliki andil atas terlaksananya acara malam ini. Tidak lupa seluruh pemain, panitia, dan penonton berfoto bersama agar bisa dikenang hingga nanti. Melalui WOTS ini, panitia berharap agar wayang orang bisa semakin dikenal oleh masyarakat khususnya anak muda sebagai penerus bangsa. Hal ini dimaksudkan agar kebudayaan yang telah ada sejak lama dapat dilestarikan sampai anak cucu kita.