Purworejo – Purworejo Creative Festival (PCF) resmi digelar selama tiga hari. Ajang hiburan yang dielaborasikan dengan ekonomi kreatif (Ekraf) itu, diharapkan bisa menyiapkan produk-produk yang nantinya bisa menembus pasar internasional.

Bupati Purworejo, Agus Bastian didampingi jajaran Forkopimda, para kepala perangkat daerah serta camat, resmi membuka Purworejo Creative Festifal pada Jumat (15/7/2022). Acara yang dipusatkan di alun-alun Purworejo sebelah utara ini, menyuguhkan berbagai stan produk UMKM mulai dari kerajinan hingga kuliner.

“Kita buka Purworejo Creative Festival, ini adalah pameran produk UMKM yang terus kita kembangkan juga gelar seni budaya, kuliner khas Purworejo,” kata Agus Bastian usai membuka Purworejo Creative Festival.

Puworejo Creative Festival (1)

Event ini, memberikan hiburan yang menarik dari para seniman Purworejo dielaborasikan dengan ekonomi kreatif. Nantinya, produk-produk yang dihasilkan dan telah dikurasi ini juga diharapkan mampu menembus pasar ekspor.

“Dan tentunya hasil kerajinan ini tidak semua bisa dipasang di sini karena memang dikurasi oleh kurator kita Mas Heru Mataya. Jadi ini produk kita yang sudah diuji kelayakannya dan tentunya segera dapat diekspor,” imbuhnya.

Adapun peserta pameran dari subsektor kriya terdiri dari 20 krafter hasil kurasi dan lima krafter ternama dari luar Puworejo. Sedangkan untuk subsektor kuliner terdiri dari tujuh stan kopi lokal Purworejo, 23 stan makanan basah dan 16 stan makanan kering dari 16 kecamatan.

Berlangsung selama tiga hari mulai Jumat (15/7/2022) hingga Minggu (17/7/2022), gelaran ini merupakan bentuk kolaborasi empat dinas yakni Dinporapar, KUKMP, Perinakertrans, dan Dindikbud Kabupaten Purworejo.

Tak hanya produk UMKM, kuliner dan pertunjukan seni, acara juga diramaikan dengan Workshop hingga Bussines Matching. Workshop sendiri menghadirkan fotografer profesional sekaligus Pembina GenPI Jateng, Vega Viditama sebagai pemateri utama.

Secara umum, Agus Bastian menjelaskan, tujuan diadakannya PCF ini adalah untuk mempertemukan potensi unggulan produk UMKM Purworejo yang siap masuk ke pangsa pasar lebih luas dan peluang masuk ke rantai pasok industri kreatif, pariwisata serta perdagangan.

“Tujuannya adalah untuk memasarkan, mempertemukan potensi unggulan produk UMKM Purworejo, dan juga para seniman ini bisa berkesenian kembali setelah selama dua tahun berhenti,” papar Bastian.

Selain tantangan bagi para pelaku UMKM untuk lebih aktif dan kreatif lagi, PCF juga menjadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk kembali bangkit setelah mengahadapi masa pandemi yang cukup berat.

“Terus berkarya membuat sesuatu yang baru terus kreatif inovatif sehingga dalam era digital ini tentunya masih bisa mengikuti perkembangan zaman,” pungkasnya.

(HEXA)

Leave a Reply

Your email Alamat will not be published. Required fields are marked *