Java Balloon Attraction adalah pengembangan event balon udara yang telah terbukti mampu menyedot pengunjung yang luar biasa. Java balloon Attraction telah dilaksanakan 2 kali yakni tahun 2019 dan 2022. Java Balloon Attraction tahun 2023 ini adalah event yang ketiga dan diharapkan mampu menjadi parameter event balon yang unik, ikonik, dan berkualitas. Selain untuk melestarikan tradisi, event Java Balloon Attraction juga diselenggarakan sebagai atraksi wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat. Event ini juga memiliki potensi tinggi sebagai industri pariwisata yang kedepannya dapat menjadi event unggulan skala nasional bahkan internasional. Java Balloon Attraction 2023 telah berhasil menjadi salah satu dari 10 event unggulan Jawa Tengah di tahun 2023 ini.
Foto : M. Saefudin
Apa sih perbedaan antara Festival Balon dengan Java Balloon Attraction? Festival Balon biasanya dilaksanakan untuk memperingati Hari Raya Idul Fitri atau memang diadakan untuk menggelar lomba balon udara. Sedangkan Java Balloon Attraction merupakan pengembangan dari Festival Balon di mana balon-balon yang ditampilkan adalah balon-balon terbaik yang telah diseleksi dan tidak dilombakan melainkan membuat satu kesatuan pertunjukan kolaborasi yang membutuhkan kerjasama semua tim karena balon-balon udara yang diterbangkan secara ditambatkan ini dinaikkan secara bersama-sama dengan membuat berbagai macam formasi di udara.
Konsep Java Balloon Attraction 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2023 di lapangan Taman Rekreasi Kalianget adalah mengkolaborasikan atraksi balon dengan seni tari diiringi gamelan yang seirama dengan formasi yang ditampilkan yakni formasi 3 dimensi Lembah Dieng, Gunung Sindoro, Telaga Menjer dan Waduk Wadaslintang. Selain itu, akan digelar pula Tradisi Ruwat Cukur Rambut Gembel, pertunjukan kesenian tradisional, bazaar kuliner dan UMKM.
Foto : M. Saefudin
Yang membedakan Java Balloon Attraction 2023 dengan event Java Balloon 2022 antara lain formasi dan bentuk kolaborasinya, di mana tahun 2022 formasi balon di udara membentuk gambar 2 dimensi 3 buah destinasi wisata unggulan yakni Gunung Sindoro, Gunung Prau dan Telaga Menjer dengan diiringi kesenian Tari Topeng Lengger. Sedangkan Java Balloon Attraction tahun 2023 menggelar 4 buah formasi 3 dimensi destinasi wisata Wonosobo yakni Lembah Dieng, Gunung Sindoro, Telaga Menjer, dan Waduk Wadaslintang dengan diiringi gamelan dan tari-tarian tradisional dengan tema sama sesuai formasinya.
Atraksi Balon di udara dengan 4 formasi ini akan dilakukan pagi hari mulai pukul 06.00-08.00 Wib. Karena waktu terbaik penerbangan balon dengan ditambatkan adalah di pagi hari dengan kondisi angin yang masih tenang dan stabil. Musuh utama atraksi balon udara adalah angin dan hujan.
Selain itu di Event Java Balloon Attraction 2023 akan disemarakkan pula dengan Tradisi Ruwat Cukur Rambut Gembel yang tahun lalu belum ada. Java Balloon Attraction 2023 kali ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah. Yang berbeda juga tahun ini, Java Balloon Attraction membuka paket wisata yang dikelola oleh para pelaku usaha pariwisata Wonosobo baik dari unsur biro perjalanan wisata, tour guide, maupun pengelola hotel.
Untuk Bazar Kuliner, tahun lalu hanya 10 tenant, tahun ini peminatnya bertambah kurang lebih 50 an pengusaha UMKM namun yang terakomodir hanya 26 pengusaha karena keterbatasan stand yang disediakan.
Untuk pengunjung termasuk wisatawan ditargetkan meningkat dari tahun 2022. Jika tahun 2022 pengunjung mencapai kurang lebih 7.500 orang, tahun 2023 ini diharapkan bisa meningkat hingga 10 ribu pengunjung khususnya dari wisatawan luar daerah.
Dalam rangka meningkatkan kualitas event, penyelenggaraan event Java balloon Attraction tahun 2023 ini juga telah meningkatkan kolaborasinya dengan berbagai kalangan. Selain dengan Komunitas Balon, Kementerian Parekraf dan Disporapar Provinsi Jawa Tengah, perangkat daerah kabupaten serta aparat keamanan , penyelenggara juga menggandeng Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Seniman, Budayawan, Akademisi, Karang Taruna, Perusahaan, media partner, dan stakeholders lainnya agar event ini bisa terselenggara lebih baik dan menjadi pertunjukan yang lebih kreatif agar lebih menarik dan diminati oleh wisatawan yang berkunjung.
Panitia
Fatonah Ismangil
Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo